Viral Dokter Bertarif Rp 10 Ribu di Jakarta, Ke Mana-Mana Naik Mikrolet



Berita viral hari ini, kisah dokter di Jakarta yang hanya dibayar dengan uang Rp 10 ribu, kehidupan sederhananya kemana-mana naik mikrolet.

Kehidupan seorang dokter biasanya dikenal dengan mobil mewah dan fasilitas komplit yang menunjang pekerjaannnya, Minggu (27/10/2019).

Namun, berbeda dengan kehidupan seorang dokter di Jakarta , yakni Dokter Mangku Sitepoe (84).

Dr Mangku Sitepoe merupakan dokter senior yang sudah berumur 84 tahun.

Kehidupan sederhananya menarik perhatian publik.

Tak seperti dokter pada umumnya yang kemana-mana mengendarai mobil.

Dr Mangku justru hanya menggunakan mikrolet untuk bepergian.

Di usia senjanya, ia memilih untuk hidup sederhana.

Tak hanya hidup sederhana, Dr Mangku juga juga aktif dalam kegiatan sosial.

Salah satunya adalah memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang kurang mampu.

Bahkan, ia rela jika hanya dibayar Rp 10 ribu saja.

Awalnya, pada tahun 2005 semua biaya dokter digratiskan.

Namun, karena ada oknum yang justru menjual obat itu di luar, maka diberlakukan tarif Rp 10 ribu.

Di usianya yang sudah memasuki usia senja ini, Dr Mangku lebih memilih untuk tidak mencari materi melainkan lebih mengedepankan sisi kemanusiaannya.

Sebelumnya, Dr Mangku adalah seorang dokter hewan,

Hal itu dialaminya pada 1978 silam, di mana dirinya memulai karir dokternya sebagai dokter hewan.

Hingga pada tahun 1995, dokter kelahiran tanah Deli, Sumatera Utara ini menggagas sebuah tempat pengobatan gratis.

Bahkan klinik yang ia dirikan bersama rekan-rekannya itu sudah membuka cabang baru lantaran semakin ramai.

Meski hanya dibayar Rp 10 ribu, Dr Mangku berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin.

Bahkan dengan biaya Rp 10 ribu, pasien sudah bisa membawa obat-obatan sekaligus.

Untuk kehidupan sehari-harinya, Dr Mangku mengaku hanya mengandalkan uang pensiun dan bantuan dari anak-anaknya.

Kegiatan Dr Mangku di malam hari adalah menulis buku. Ia mengaku ada yang membayar tulisannya itu. 

Ditengah kondisinya yang sudah senja, ia masih menyempatkan menulis meskipun tangannya sudah tak mampu mengetik dengan normal karena tremor.
Di usianya yang sudah memasuki umur 84 tahun, ia masih tetap setia mengabdi untuk kemanusiaan.

“Kami sampai saat ini masih mengabdi."

Makanya saya ke mana-mana naik angkutan umum mikrolet karena saya juga nggak punya uang.

Hanya mengandalkan uang pensiun saja sama bantuan anak-anak.

Saya hidup dari situ,” tutur dokter Mangku .

Bagi Dr Mangku, tujuan hidupnya sebagai dokter adalah menolong sesama dan membahagiakan sesama manusia.

“Saya nggak pernah praktik untuk cari uang.

Kita hidup tuh untuk apa sih? Kalau saya maunya to make others happy.
Itu kebanggaan saya, jadi saya ingin membantu sesama.

Saya bangga, senang, puas kalau sudah menyembuhkan makhluk hidup,” jelasnya.

Tak lupa Dr Mangku memberikan pesan agar para dokter juga bisa mengikuti jejaknya mengabdi untuk masyarakat.
Tujuan hidup bukan hanya soal uang semata.

Lebih dari itu ada yan lebih berharga yang tak bisa diukur dengan apapun, yakni menebarkan manfaat untuk sesama manusia dengan ilmu yang dimiliki.

Sumber: TRIBUNNEWS.COM 

Post a Comment

0 Comments